Pagi menjelang siang, di atas bis Restu dari Singosari-Malang menuju Surabaya.
Sejak kuliah, saya akrab dengan bis ini. Bukan karena punya kartu pelanggan atau bapak saya salah satu direksinya, tetapi lebih karena seringnya juga ketemunya ini. Ada PO lain, tapi jarang pas dengan jadwal saya.
Seingat saya, di akhir masa kuliah, tarif bis ini sekitar 10 ribu untuk perjalanan yang sama.
Nah, ini tadi saya tanya kondekturnya, 12 ribu. Hampir tiga belas tahun dan tarif tidak jauh berbeda? Wow.
Saya tidak paham hitung-hitungan bisnis perjalanan. Saya tinjau saja dari sisi saya sebagai penumpang.
Saya lihat, kondisi bis, kursi, dan sopirnya baik. Jelas tidak ber-AC.
Walau tidak sampai ada yang berdiri, tapi sebagian besar kursi terisi. Soal kecepatan, itu salah satu alasan saya menyukai bis ini. Apalagi kalau perjalanan malam. Cucok buat teman-teman yang hobi olahraga jantung. Walaupun, masih ada bis di trayek lain yang lebih tinggi level olahraga jantungnya. He he.
Saya berharap saja, dengan tarif yang bersahabat, fasilitas yang masih dijaga, maka bertahun mendatang saya masih akan bisa bertemu dan menikmati kemudahan transportasi.
Btw, jalan tol yang sedang dibangun nampaknya bakal segera selesai. Akankah berefek pada layanan ini. Entahlah.
Bukankah perubahan adalah salah satu kepastian dalam hidup?
Otw, 5 April 2019, 10.20
0 Komentar