PPG Tak Lengkap Tanpa PPL |
Tahun 2021 adalah tahun yang penuh tantangan baru bagi saya. Salah satunya, karena akhirnya tahun ini saya mendapatkan kesempatan melaksanakan Pendidikan Profesi Guru (PPG). PPG bagi saya adalah sebuah tantangan yang harus diselesaikan, karena ini adalah ukuran kemampuan profesional seorang guru.
Saat ini, PPG secara posisi pesertanya dapat dibagi dua, yaitu PPG Dalam Jabatan dan PPG di Luar Jabatan. PPG Daljab dilaksanakan oleh mereka yang memang telah bertugas sebagai guru. Syaratnya tentu saja dibuktikan dengan pengakuan status guru, meskipun masih honorer, baik di sekolah negeri maupun swasta. Sedangkan PPG di Luar Jabatan dilaksanakan oleh mereka yang masih berstatus mahasiswa Fakultas Keguruan.
Pada saya yang telah menjadi guru sejak 2009, kesempatan PPG dimulai dari pre tes, pada tahun 2015. Saya lolos pre test tersebut. Tetapi karena bidang yang saya ambil saat itu adalah Teknik Kimia, maka kesempatan baru datang di tahun 2021 ini. Ternyata, sebagian besar dari 35 isi kelas saya juga mengalami hal serupa. Begitu langkanya kesempatan ini, meskipun saat ini saya tidak lagi mengajar Teknik Kimia, saya ambil saja kesempatan belajar tersebut.
Jadilah saya harus mengumpulkan berkas yang kala itu diberi waktu sekitar satu minggu saja. Berkas yang harus saya siapkan antara lain:
- Scan asli Format A1 dan Pakta Integritas (format diunduh dari SIMPKB) (Wajib)
- Scan asli Biodata Mahasiswa (Wajib)
- Scan asli Surat Pernyataan Ijin Kepala Sekolah (format diunduh dari SIMPKB) (Wajib)
- Scan asli Ijazah S1 (Wajib)
- Scan asli Transkrip Nilai S1 (Wajib)
- Scan asli Kartu Identitas Kartu Keluarga dan KTP/SIM (Wajib)
- Scan Pas Foto Berwarna dimensi 4 x 6 dengan latar merah (Wajib)
- SKCK (dari Kepolisian setempat) (Wajib)
- Scan asli Surat Keterangan Sehat (dari Puskesmas/RSUD setempat) (Wajib)
- Surat Bebas Napza (dari BNN/Kepolisian/Puskesmas/RSUD setempat) (Wajib)
- Scan asli NPWP (bagi yang memiliki)
Data-data ini kemudian diunggah. Selanjutnya mendapatkan konfirmasi dan muncullah link di SIMPKB untuk mulai belajar. Bahan belajar berupa 6 modul sesuai bidang yang saya pilih, yaitu Teknik Kimia. Di dalam setiap modul ada 4 bagian, dengan judul berbeda. Selain itu juga ada 4 modul pedagogi, yang dalam setiap modulnya juga ada 4 bagian. Isinya? Para Pejuang PPG bakal tahu sendiri. He he he. Yang jelas, tidak ada modul yang tebalnya hanya 50 halaman.
Kuliah online dimulai tanggal 15 Juli 2021. Bertepatan dengan hari meninggalnya Bapak saya. Sehingga pada kuliah pertama itu, saya hanya menampakkan diri untuk berkenalan, lalu menjelaskan situasi saya yang sedang menanti jenazah disholatkan. Dosen dan teman-teman paham. Syukurlah tidak ada masalah berarti meski saya tidak bisa mengikuti sesi sore, karena banyaknya tamu dan kesibukan menyiapkan pembacaan tahlil malam harinya.
Pembahasan modul profesional yang 6 itu juga dilakukan 6 hari. Sehingga fix satu minggu itu saya menyelenggarakan rangkaian kegiatan paska kematian bersamaan dengan kegiatan kuliah. Jujur, banyak hal saya lewatkan karena konsentrasi terbagi. Terkadang, sedang seru diskusi, tetiba ada panggilan karena ada saudara jauh yang melayat. Kuliah online ini masih disertai tugas baca dan tugas yang harus dikerjakan, ya. Termasuk bahan untuk presentasi jika tiba-tiba kena peluru nyasar. Ini sangat menguras tenaga dan nilai ujian formatif saya tidak bisa maksimal. Tetapi alhamdulillah, hari-hari itu sudah berlalu.
Berikutnya, masuk ke modul pedagogi. Situasi sudah lebih lengang dari pelayat. Saya tidak buru-buru membereskan rumah, tetapi berusaha menebus kekurangan di periode sebelumnya dengan berusaha sebaik-baiknya. Yang ini tesnya hanya satu kali, tetapi bahan belajarnya segambreng. Jangan tanya seberapa hebat saya bisa melahap semua bahan itu dalam waktu satu minggu. Ditambah gejala covid yang saya nikmati, ini berjuta rasanya.
Next, masuk ke persiapan PPL. Ini minggu-minggu kita harus menyiapkan tiga perangkat mengajar untuk tiga pertemuan berurutan. Setiap perangkat terdiri dari lima item, yaitu:
- Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
- Media Pembelajaran (sangat disarankan berupa video buatan sendiri yang menarik dan ciamik)
- Materi ajar (sangat disarankan yang berbasis masalah)
- Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
- Pedoman Penilaian (untuk pengetahuan, keterampilan, sikap, remidi, dan pengayaan, plus lembar soalnya sekalipun belajarnya daring)
Setiap item itu dipresentasikan di forum kelas dan dibahas bersama dosen dan guru pamong. Asyik sekali, karena kita mendapatkan banyak masukan dan saran, baik dari teman, guru pamong, maupun dosen yang pastinya dengan berbagai latar belakang dan selera.
Dalam masa ini ada peerteaching, yaitu latihan mengaplikasikan salah satu perangkat mengajar secara daring, dengan siswa adalah teman-teman kita sendiri. Ya rada unik begitu, karena kan saat presentasi belum tentu semua mendapatkan kesempatan. Jadi kadang ada materi-materi yang kita blank, sehingga yang sedang presentasi harus benar-benar punya taktik menghidupkan kelas. Tetapi dengan kerjasama dan komunikasi antar teman yang baik, insya Allah aman kok. Asyiknya lagi, kegiatan ini direkam dan kita wajib mengungahnya karena menjadi bahan penilaian dosen.
Nah, begini Suasana Kelas Daring PPG Teknik Kimia UNM A3 2021 |
Lanjut, kita akan masuk ke Uji Kompetensi (UKOM). Dalam UKOM, kita akan bertemu dua orang dosen penguji yang bisa saja mereka dosen yang tidak kita kenal. Kita diminta mengajar dengan salah satu perangkat yang sudah dibuat. Selanjutnya, kita akan mendapatkan aneka pertanyaan seputar apa yang kita presentasikan. Pertanyaannya dalam banget, mulai dari alasan, hingga advance knowledge tentang apa yang kita sajikan itu. Lagi, ujian ini juga direkam dan kita wajib mengunggahnya.
Lega sejenak dengan selesainya UKOM, lanjut dengan persiapan PPL. Perangkat yang sudah disiapkan itu masih diubek-ubek lagi agar pas digunakan benar-benar sip. Pada angkatan saya, dari tiga pertemuan PPL, kami wajib ada luring dan daring. Saya sangat bersyukur, saat galau karena saat itu kota Batu masih PPKM, perpustakaan sedang ada kegiatan foto dengan siswa. Jadilah saya punya kesempatan praktik luring, yang juga menjadi bahan foto akreditasi Perpustakaan.
Pertemuan kedua sengaja saya ambil daring, mengejar terselesaikannya kedua target luring dan daring. Alhamdulillah, lancar juga dengan berbagai instrospeksi diri bahwa saya kurang sering melakukannya. Pertemuan ketiga sudah bisa luring dengan aman, karena PPKM sudah selesai.
Btw, di kampus saya, selain kegiatan mengajar, kami juga harus mengunggah kegiatan non teaching. Ini kegiatan yang sifatnya keilmuan, tetapi bukan di kelas belajar biasanya. Jadi ada teman yang melakukan penamaan pohon-pohon di sekolah, disertai manfaat pohon tersebut. Ada yang mengajari siswanya membuat tape. Ada yang melakukan pendataan alat di laboratorium. Saya? Secara saya kan Pembina Pramuka. Pada pertemuan 1, saya mengajari tali-temali dasar. Pada pertemuan 2 saya unggah video saat saya piket penyambutan siswa terkait protokol kesehatan. Pertemuan 3 saya isi dengan level tinggi tali-temali, dengan membuat karya macrame.
Lanjut dengan pembuatan laporan PPL yang sudah mirip dengan format skripsi. Alhamdulillah, dapat nilai 3,95 dari dosen dan gupam. Tetapi jangan berpuas diri dulu, Esmeralda. Masih ada UKIN dan UP. Catatan: tidak lulus UP berarti rangkaian PPG juga tidak lulus. Bisa mengulang, tetapi juga bayar lagi. Yang lebih tidak diinginkan, karena deg-degannnya juga lebih panjang. Pastinya.
Kartu Peserta UKIN |
Jadi, bagian akhir dari rangkaian PPG adalah Uji Kinerja (UKIN) dan Uji Pengetahuan (UP). Siap dengan keduanya, kita dapat akses ke web khusus untuk mengunggah berkas dan akses link ujian. Kita bahas yang UKIN dulu, ya.
Dalam UKIN, kita diminta mengumpulkan portofolio dan melaksanakan kegiatan mengajar yang kemudian rekamannya diunggah. Portofolio meliputi:
- Kegiatan penelitian dan publikasi
- Kegiatan refleksi diri (perbaikan yang dilakukan dari tahun ke tahun atas setidaknya RPP dan mungkin hal lain terkait profesi)
- Kegiatan pencarian informasi baru (seminar dan sebagainya. nilai didasarkan pada jumlah jam yang dikumpulkan, meskipun ada nilai batas maksimal, ya)
- Kegiatan inovasi (inovasi yang dihasilkan. Saya sih memanfaatkan novel-novel yang berhasil saya selesaikan pada periode tersebut, karena termasuk salah satu inovasi di bidang seni sastra)
- Kegiatan Prestasi (setiap level ada nilai yang berbeda. Jadi jangan takut ikut kompetisi)
- Kegiatan Pengabdian (bisa di sekolah atau di lingkungan yang lain, asal ada buktinya)
Sebagai informasi, dari angkatan ke angkatan komponen ini ada perubahan. Jadi yang saya tulis di sini adalah yang saya gunakan, dengan periode berlaku selama 3 tahun. Jadi saya hanya mengunggah sertifikat dan berkas yang saya dapatkan dari Juni 2018 hingga Juni 2021 saja. Nggak usah memaksakan, meskipun dengan alasan dibuang sayang jika memang tidak masuk periode. Toh, tidak bakal dinilai.
Selesai urusan portofolio, mari masuk ke UKIN praktik. Ini artinya, pada satu hari yang ditentukan, seluruh peserta PPG melaksanakan kegiatan mengajar, merekam, kemudian edit dan sesegera mungkin mengunggahnya. Rada hectic, tetapi selesai kok. Alhamdulillah. Catatannya, ada bagian video yang harus ditampakkan waktunya. Artinya, video harus benar-benar diambil pada hari tersebut. Saya yang recordnya pakai HP memanfaatkan aplikasi tambahan.
Lanjut dengan gongnya rangkaian kegiatan, yaitu UP. Alhamdulillah, angkatan saya dapat UP daring berbasis domisili. Kita hanya harus menyiapkan HP dan kuota yang tahan dipakai zoom selama sedikitnya 4 jam. HP ini untuk pengawas melaksanakan tugasnya dan memastikan kita mengikuti UP dengan baik dan benar.
Ujiannya sendiri bagaimana? Kita ujian dengan aplikasi yang diinstal pada laptop. Kalau baca petunjuk, pakai PC boleh sih. Tetapi sepertinya lebih aman pakai laptop deh. Syarat lain, meja harus dalam keadaan kosong dan bisa terlihat jelas tidak ada orang lain, buku, atau alat bantu apa pun di sekitar kita. Hal ini dipastikan pada saat ujian belum dimulai, dengan menayangkan kondisi sekitar 360 derajat.
Ujiannya mengerjakan 120 butir soal. Karena kami jurusan Teknik Kimia, sudah pasti ada soal hitungan. Sebagian besar lainnya soal pedagogi yang sudah disambungkan dengan materi Teknik Kimia, jadi sangat aplikatif. Berasa mengerjakan ujian sambil belajar deh. Sayangnya kita tidak bisa membuat catatan apapun, karena setelah ujian selesai, satu demi satu peserta dipanggil dan disaksikan pengawas untuk menyobek kertas buram.
Hasil UP keluar beberapa minggu kemudian. Alhamdulillah, saya lulus sekali putaran. Jujur, pengumuman UP ini lebih membuat deg-degan daripada pengumuman kelulusan PPPK.
PPPK apaan? Insya Allah catatan berikutnya, ya.
0 Komentar